Assalamu 'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Selamat Pagi/siang/sore/malam saya ucapkan untuk orang yang sedang membaca artikel saya ini. Alhamdulillah kita masih bisa diberi umur yang panjang serta kesehatan sehingga kita masih diberi kesempatan untuk bisa bersama-sama dengan keluarga kita, dengan anak kita, suami kita, istri kita, orang tua kita, serta teman dan kerabat kita yang lainnya.
Di artikel saya kali ini saya ingin membahas tentang Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidikan Di Era Kekinian.
Anak merupakan generasi yang akan meneruskan bangsa ini. Dewasa ini, banyak di temukan pemberitaan mengenai pergaulan-pergaulan anak yang kurang baik atau bahkan yang tidak baik yang jauh dari ajaran moral. Seperti di antaranya adalah:
- Minum minuman Keras
Meminum minuman keras sudah menjadi tren anak muda zaman sekarang. Kebanyakan mereka melakukan hal ini adalah dengan alasan untuk memenuhi ajakan teman, tak ingin dibilang banci oleh orang sekitarnya, dan untuk menghilangkan stress.
- Tawuran
Kebiasaan tawuran sudah menjamur di kalangan anak muda saat ini. Ketika terjadi permasalahan, tawuran seolah-olah sudah menjadi senjata mereka, bukannya memikirkan terlebih dahulu solusi permasalahannya dan membicaraknnya secara baik-baik.
- Memakai Narkoba
Kebanyakan orang melakukan hal ini karena ingin menghilangkan stress, tak kuat lagi menghadapi kenyataan hidup yang begitu berat, dll.
- Merokok
semua orang tua pada umumnya pasti melarang anak laki-lakinya merokok, karena beberapa alasan tertentu, bagaimana jika anak perempuan, yang justru melakukannya, dan bahkan anak perempuan tersebut masih berstatus pelajar.
Kebiasaan-kebiasaan di atas adalah beberapa contoh dari pergaulan negatif/ pergaulan bebas anak remaja. Tentu kita tidak ingin generasi yang seperti ini yang akan meneruskan bangsa kita. Lalu, siapakah yang harus disalahkan dalam hal ini?
Tentu saja bukanlah perkembangan zaman ataupun anak tersebut yang harus disalahkan, melainkan kurang atau tidak adanya pendidikan moral pada anak tersebut. Siapakah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan moral tersebut? Apakah guru? atau teman dari anak tersebut? ataukah keluarga? yah memang ketiga orang atau pihak ini berperan dalam pembentukan karakter dari seorang anak, namun yang paling berpengaruh diantaranya adalah keluarga.
Keluarga merupakan tempat pendidikan atau sekolah awal bagi seorang anak. setelah dilahirkan tentu anak tidak mungkin langsung masuk TK/SD untuk mendapatkan pendidikan, tentu harus melalui pendidikan di rumah terlebih dahulu yaitu pendidikan keluarga. dan yang menjadi guru atau role model dalam pendidikan keluarga tersebut adalah Orang tua dari anak.
Pergaulan bebas sebagaimana telah disebutkan di atas, tentu bisa kita cegah dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak sejak dini.
Orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Seorang anak sering mencontohi perilaku orang tuanya. Ada sebuah ungkapan yang menyebut bahwa anak adalah cerminan orangtua. Ketika anak berperilaku baik, mungkin contoh-contoh baik pula yang ia dapat selama berada di rumah. Begitu pun saat anak tiba-tiba berperilaku buruk, tidak menutup kemungkinan pemicunya berasal dari apa yang mereka lihat sehari-hari.
Tentu semuanya tidak akan cukup hanya dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan pada saat anak masih kecil, Orang tua harus selalu mendampingi anaknya, dan terus membimbing anak selama masa pertumbuhannya. Agar anak bisa menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi sesama.
Namun, pada zaman ini banyak orang tua yang justru tidak menghiraukan hal ini. Mereka hanya sibuk dengan karir mereka sendiri dan mencari uang sebanyak-banyaknya kemudian melupakan tugas dan tanggung jawab mereka soal pembentukan karakter pada anak ini. Mereka justru melemparkan tanggung jawab mereka itu kepada guru sekolah, guru ngaji, guru privat atau bahkan pembantu rumah tangga mereka
Banyak orang tua berpikir bahwa mereka bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan anaknya., Yang terpenting bagi mereka adalah anak bahagia, masuk sekolah bagus dan punya teman banyak, serta semua keperluan materi anak terepenuhi. Namun mereka lupa bahwa anak lebih membutuhkan perhatian lebih dari mereka.
Keluarga yang kurang harmonis juga bisa menjadi salah satu pemicu pergaulan yang tidak baik bagi anak. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa anak merupakan cerminan orang tuanya, maksudnya adalah anak meniru kebiasaan orang tuanya. Jika Orang tua sering bertengkar, maka anak akan meniru hal itu atau mungkin lebih memilih untuk bersama temannya, jika teman kurang baik, maka anak tersebut akan terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik. Namun jika keluarga harmonis, anak pun akan lebih memilih untuk tetap di rumah bersama orang tua.
Sekian dulu artikel dari saya mengenai Pelibatan Keluarga Pada Penyelenggaraan Pendidikan Di Era Kekinian semoga dapat bermanfaat buat kita semua. Terima kasih karena telah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini.
Wassalam,,
Comments
Post a Comment